tag:blogger.com,1999:blog-56324352891908053682024-03-21T00:14:50.594-07:00TAPIOKA-INDONESIAjual tepung tapioka di pati jawa tengah . Pabrik , Produksi dan distribusi tepung tapioka di pati. Harga bersaing tepung tapioka jemur matahari cocok untuk makanan bakso , kacang atom , , sukro, pilus , telur gabus ,nuget , cilog , batagor , cireng , krupuk , pempek , pelakat bliket , pelakat industri lem . industri kertas .
Produksi dan pabrik ada di pati jawa tengah. Unknownnoreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-28225971577886903452011-10-28T07:03:00.001-07:002021-01-30T04:33:45.291-08:00“ Mocaf ” Primadona Tepung, Alternatif Pengganti Terigu<h1 class="page-title"></h1><a href="http://bisnisukm.com/wp-content/uploads/2009/10/tepung-cassava.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-6307" height="208" src="http://bisnisukm.com/wp-content/uploads/2009/10/tepung-cassava-300x225.jpg" title="bisnis-tepung-cassava" width="277" /></a>Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk dikembangkan di Indonesia khusunya di pulau Jawa adalah umbi-umbian seperti <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> atau ubi kayu atau <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a>. Kondisi tanah dan iklim Indonesia sangat cocok untuk ditanami singkong. Di Indonesia, singkong telah dapat diolah lebih lanjut menjadi gaplek, sawut, tepung tapioka, tepung singkong dan yang terbaru adalah tepung mocaf. Beberapa produk yang telah disebutkan seperti gaplek, sawut, tepung <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> dan tepung singkong sudah tidak asing lagi di telinga namun bagaimana dengan tepung mocaf ? Tepung apakah ini?<br />
Tepung Mocaf dikenal sebagai tepung singkong alternatif pengganti terigu. Kata MOCAF sendiri merupakan singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti tepung singkong yang dimodifikasi. Tepung MOCAF memiliki karakter yang berbeda dengan tepung ubi kayu biasa dan <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a>, terutama dalam hal derajat viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut yang lebih baik.<br />
<a name='more'></a><br />
Secara umum bahan baku singkong yang digunakan bisa dari varietas apa saja namun lebih baik gunakan yang berkadar asam sianida rendah. Disebutkan pula bahwa bahan baku singkong yang didapat dari daerah dataran tinggi akan menghasilkan randemen yang bagus dibandingkan singkong dari dataran rendah. Untuk membuat 1 kg mocaf diperlukan 3 kg singkong.<br />
<span style="color: purple;"><b>Prospek Pengembangan</b></span><br />
Tepung mocaf memiliki prospek pengembangan yang bagus, pertama dilihat dari ketersediaan singkong sebagai bahan baku yang berlimpah sehingga kemungkinan kelangkaan produk dapat dihindari karena tidak tergantung dari impor seperti gandum; kedua yaitu harga tepung mocaf relatif lebih murah dibanding dengan harga tepung terigu maupun tepung beras, sehingga biaya pembuatan produk dapat lebih rendah. Harga MOCAF Rp. 5.500/kg, sedangkan terigu Rp. 7.000/kg; dan yang ketiga adalah pasar lokalnya sangat prospektif karena begitu banyak industri makanan yang menggunakan bahan baku tepung.<br />
Dari beberapa alasan diatas dapat disimpulkan bahwa lahirnya teknologi produksi tepung singkong modifikasi (MOCAF) membuka <a href="http://bisnisukm.com/berbisnis-donat-bakar-dokar.html" target="_blank">peluang bisnis</a> besar. Keberadaan tepung mocaf sebagai alternatif dari tepung terigu akan bermanfaat bagi industri pengolahan <a href="http://bisnisukm.com/tempe-mendoan-kuliner-lokal-rasa-nasional.html" target="_blank">makanan nasional</a>. Jenis dan karakteristik yang hampir sama dengan terigu, namun dengan harga yang jauh lebih murah membuat tepung mocaf menjadi pilihan yang sangat menarik.<br />
<span style="color: purple;"><b>Prinsip pembuatan:</b></span><br />
Prinsip pembuatan tepung mocaf adalah dengan memodifikasi sel ubi kayu atau singkong secara fermentasi, sehingga menyebabkan perubahan karakteristik yang lebih baik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan melarut. Secara umum proses pembuatan mocaf meliputi tahap-tahap penimbangan, pengupasan, pemotongan, perendaman (Fermentasi), dan pengeringan.<br />
Selama proses fermentasi terjadi penghilangan komponen penimbul warna, seperti pigmen (khususnya pada ketela kuning), dan protein yang dapat menyebabkan warna coklat ketika pemanasan. Dampaknya adalah warna MOCAF yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung ubi kayu biasa dan juga berbau netral (tidak berbau apek khas singkong). Selain itu, proses ini akan menghasilkan tepung yang secara karakteristik dan kualitas hampir menyerupai tepung dari terigu. Sehingga produk MOCAF sangat cocok untuk menggantikan bahan terigu untuk kebutuhan industri makanan.<br />
<span style="color: purple;"><b>Penggunaan:</b></span><br />
<span style="color: purple;"> </span><br />
Hasil uji coba menunjukkan bahwa MOCAF dapat digunakan sebagai bahan baku, baik substitusi maupun seluruhnya, dari berbagai jenis produk bakery seperti kue kering (cookies, nastar, dan kaastengel dll), kue basah (cake, kue lapis, brownies, spongy), dan roti tawar. Selain itu tepung MOCAF juga dapat digunakan dalam pembuatan bihun, dan campuran produk lain berbahan baku gandum atau tepung beras. Hasil produk berbahan mocaf ini tidak jauh berbeda dengan produk yang menggunakan bahan tepung terigu maupun tepung beras.<br />
Disamping itu, telah juga dilakukan uji coba substitusi tepung terigu dengan MOCAF dalam skala pabrik yang menunjukkan bahwa untuk menghasilkan mie mutu baik dapat digunakan tepung MOCAF hingga 15% untuk mensubstitusi tepung terigu, sedangkan untuk menghasilkan mie kualitas rendah, tepung terigu dapat disubstitusi dengan tepung MOCAF hingga kadar 25%.<br />
<div id="divLookup" style="left: 560px; top: 192px;"><img border="0" src="data:image/gif,GIF89a%12%12%B3%FF%FF%FF%F7%F7%EF%CC%CC%CC%BD%BE%BD%99%99%99ZYZRUR%FE%01%02%21%F9%04%04%14%FF%2C%12%12%04X0%C8I%2B%1D8%EB%3D%E4%60%28%8A%85%17%0AG*%8C%40%19%7CJ%08%C4%B1%92%26z%C76%FE%02%07%C2%89v%F0%7Dz%C3b%C8u%14%82V5%23o%A7%13%19L%BCY-%25%7D%A6l%DF%D0%F5%C7%02%85%5B%D82%90%CBT%87%D8i7%88Y%A8%DB%EFx%8B%DE%12%01%3B" /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-18049763321654788212011-10-26T13:56:00.001-07:002021-01-30T04:33:21.392-08:00Urged to rethink the plan to develop cassava plants<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDZq0XrXWtSSG5h6DpnIximexz0qkw2cZPdgX1BlEhpABojSVB" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDZq0XrXWtSSG5h6DpnIximexz0qkw2cZPdgX1BlEhpABojSVB" /></a></div>Cassava products have been selling like hot cakes. Meanwhile, the consumption is expected to increase further in the next years. However, development programmers still have been called to reconsider the plan to develop <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> (<a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a>,<a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> in indonesia) plants (no <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> plants) <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">The rise of the cassava plants</span><br />
It is now the second time that Vietnam has witnessed the boom of cassava plant since 1975. The first time occurred during the first years after the country’s union, when the rice and maize output was low. Just within three years, since 1979, the cassava growing area increased by two folds, to the record high of 461,400 hectares, while the output also climbed to the record high of 3.422 million tons. <br />
<a name='more'></a><br />
<span class="fullpost"><br />
Later, when Vietnam became a rice export power, cassava plants became less attractive in the eyes of farmers, who preferred to grow rice to earn money.<br />
<br />
However, cassava plants, once again, have become “favored” by farmers, which have hindered the development of many other kinds of plants. The cassava growing area has increased by 7.6 percent to 496,200 hectares, while the output has increased by 15.7 percent to 8.522 million tons. <br />
<br />
Vietnamese farmers have been rushing to grow cassava because they can see the high demand from the Chinese market. <br />
<br />
In 2010, Vietnam exported 1.7 million tons of cassava products in total, of which, China alone consumed 92.4 percent. The percentage was 94.1 percent in the first two months of the year. Fresh cassava has also been carried out continuously to China across the border gates. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Why cassava?</span><br />
While Vietnamese farmers feel happy with the money they earn from exporting cassava to China, experts have called on to reconsider the plan on developing cassava plants.<br />
<br />
Nguyen Dinh Bich, a well known trade expert from the Trade Research Institute, said on Thoi bao Kinh te Saigon, that Vietnam is not the country which has advantages in developing cassava plants for export. In the world, only the countries with large area and thin population density can reserve many areas for growing cassava. This explains why in the world, only four countries have the cassava growing areas of more than one million hectares, namely Nigeria (3.8 million hectares), Brazil (1.8-1.9 million), Thailand (1.3 million) and Indonesia (1.2 million). <br />
<br />
Besides Ghana, there are only three other poor countries in the world which have the cassava growing areas exceeding Vietnam’s, including Angola, Tanzania and Mozambique.<br />
<br />
Regarding the yield; though Vietnam’s cassava output in 2009 was high at 16.8 tons per hectare, which was much higher than the average yield in the world, the figure is still lower than the average level of 20.2 tons per hectare in Asia and 22.7 tons per hectares in Thailand.<br />
<br />
The demand for cassava is believed to increase sharply in the time to come, as enterprises need cassava to make many kinds of products. Cassava is being used in making seasoning powder, used in food industry. Especially, the demand for animal breeding alone is at 1.5 million tons per annum. Besides, Vietnam also has five ethanol factories and tens of other factories making alcohol of different kinds, which also need cassava. <br />
<br />
However, Bich has pointed out that Vietnam cannot compete with China, even though the cassava yield has been increasing considerably in recent years. Since the cassava prices have been increasing too sharply, many enterprises have to shift to use other kinds of materials, which explain why the imports of maize and wheat have been increasing rapidly. <br />
<br />
The third problem that experts have pointed out to persuade development programmers to put a brake on the cassava growing area development, is that while growing cassavas mostly serve the demand from foreign countries, Vietnam would lack land to develop other important farm produce, because the agriculture land fund will not be enlarged. <br />
<br />
Statistics show that while cassava plants see “hot development”, the growing areas of many other kinds of plants has been decreasing. The cotton growing area, for example, has reduced by 6.9 percent per annum, while the sugar cane area by 1.3 percent per annum. Especially, the cashew growing area has been decreasing for the third consecutive years by 11 percent in total.</span><br />
<h1><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 32px; width: 98px;"><span class="cufon-alt">Artikel</span></span></h1><h2><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 20px; width: 48px;"><span class="cufon-alt">Posts</span></span></h2><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-tapioka-dimanfaatkan-untuk-biogas/" title="Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas">Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/memanfaatkan-limbah-tapioka-menjadi-kecap/" title="MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP">MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan-2/" title="Onggok untuk Bahan Pakan">Onggok untuk Bahan Pakan</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/pemanfaatan-onggok-fermentasi-untuk-pakan-ternak/" title="Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak">Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan/" title="Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB">Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-41320407387135071972011-10-25T13:52:00.001-07:002021-01-30T04:33:08.723-08:00From tapioca to biofuel<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNnOjVlCyDZj2pq2mGLprdeQ_enh_hMDrKUokDz-oM8PU4vwtLvQ" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNnOjVlCyDZj2pq2mGLprdeQ_enh_hMDrKUokDz-oM8PU4vwtLvQ" /></a></div>SWEET tea-time treats may soon find their way into your car’s petrol tank — a research team from Universiti Tunku Abdul Rahman’s (Utar) Faculty of Engineering and Science is studying the use of <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> (<a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a>,<a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> in indonesia) , better known as tapioca (<a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a>), and sweet potato in the production of biofuels.<br />
<br />
“Rising global crude oil prices has prompted the search for alternative energy sources to reduce the reliance on crude oil, and this has opened up a lot of opportunities worldwide,” says Dr Low Chong Yu, who leads the research team comprising students Lim Syly, Koh Cin Cong and Voon Meng Seap.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Dr Low says unlike fossil fuels which are depleting, biofuels are renewable energy sources, which can not only reduce air pollution and greenhouse effects caused by burning of fossil fuels, but also enable sustainable development that provides employment and improves economy.<br />
<span class="fullpost"><br />
Dr Low adds that the development of biofuels in other countries is quite advanced. For instance, ethanol as a biofuel is widely used in gasohol – a mixture of gasoline (petrol) and alcohol – in Brazil, the United States and Thailand.<br />
<br />
Although the development and use of biofuels is critical, it remains unpopular in Malaysia — a fact that Utar hopes to change by encouraging its Chemical Engineering students to study the development of biofuels.<br />
<br />
“Our studies involve using cassava and sweet potato as raw materials to produce biofuels; through fermentation, they produce ethanol, a type of alcohol,” says Lim.<br />
<br />
Koh concurs and says, “Both cassava and sweet potato are rich in starch and suitable for the fermentation process to produce ethanol.”<br />
<br />
He adds that ethanol can replace petrol and as it produces less carbon dioxide, it reduces the greenhouse effects.<br />
<br />
Furthermore, the country’s tropical climate is conducive for planting these two crops, which grow quickly and have no special cultivation requirements.</span><br />
<h1><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 32px; width: 98px;"><span class="cufon-alt">Artikel</span></span></h1><h2><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 20px; width: 48px;"><span class="cufon-alt">Posts</span></span></h2><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-tapioka-dimanfaatkan-untuk-biogas/" title="Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas">Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/memanfaatkan-limbah-tapioka-menjadi-kecap/" title="MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP">MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan-2/" title="Onggok untuk Bahan Pakan">Onggok untuk Bahan Pakan</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/pemanfaatan-onggok-fermentasi-untuk-pakan-ternak/" title="Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak">Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan/" title="Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB">Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-35318919153547840882011-10-24T13:48:00.001-07:002021-01-30T04:32:57.136-08:00Farmers chop down sugar cane to grow cassava<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT19rXd9o3KeOgy6USrS7mglJTELbb0JVmBJfPvADksVVebNK6oGHjE6agl" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT19rXd9o3KeOgy6USrS7mglJTELbb0JVmBJfPvADksVVebNK6oGHjE6agl" /></a></div>For the last 37 years, Quang Ngai province has been considered the “sugar cane metropolis” of the central region. However, farmers in Quang Ngai province do not grow sugar cane any more, but cassavas instead. Cassavas can bring higher profits than sugar cane. The area for growing sugar cane has been reduced gradually in the central province. <br />
<br />
Currently, dozens of intermediary merchants are competing fiercely with cassava processing plants to collect <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> (<a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> , <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> in indonesia) from farmers. Plants are purchasing fresh cassava from farmers at 1800 dong per kilo, and merchants have also raised the purchase price to 1800 dong per kilo. Cassava slicing machines have been running day and night, while merchants have been going to every corner in villages and communes to collect cassavas. <br />
<a name='more'></a><br />
<span class="fullpost"><br />
As the demand for cassava has increased, farmers have given up sugar cane farming and shifted to growing cassavas. In Tinh Tan Tay commune in Son Tinh district, which had been well known as a sugar cane area, 2/3 of the sugar cane plants have been chopped down to make way for cassava cultivation. People in the commune now rush to sell cassavas to merchants, though the harvest will only come in two months. <br />
<br />
Nguyen Thi Hai, a farmer in Tinh An commune, said that last year, she sold fresh cassava at 400,000-500,000 dong per ton, while she now can sell it at 900,000 per ton. If she sells dried cassavas, she will get 1.8 million dong per ton. Hai said that farmers can have two cassava crops a year, while they do not need to spend much time to take care of the cassava fields. Meanwhile, sugar cane only has one crop a year, while the price of a ton of sugar cane is lower at 700,000-750,000 dong per ton. Strach is <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> in indonesia.<br />
<br />
Since the profits brought in by cassavas are double those of sugar cane, farmers have rushed to grow cassavas. As a result, sugar refineries have been seriously lacking sugar cane to process, while cassava processing plants have been enlarging. <br />
<br />
According to Le Tuan Toan, Deputy General Director of Quang Ngai Farm Produce and Food Company, the company now has five cassava processing plants, including two in Quang Ngai, one in Phu Yen, one in Dak To, and one in Tay Ninh province. A bio-fuel plant that makes fuel from sliced cassava is now under construction in Quang Ngai province.</span><br />
<h1><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 32px; width: 98px;"><span class="cufon-alt">Artikel</span></span></h1><h2><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 20px; width: 48px;"><span class="cufon-alt">Posts</span></span></h2><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li>Limbah Cair <a href="http://tapiokapati.com/">Tapioka</a> Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-tapioka-dimanfaatkan-untuk-biogas/" title="Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas">Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/memanfaatkan-limbah-tapioka-menjadi-kecap/" title="MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP">MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan-2/" title="Onggok untuk Bahan Pakan">Onggok untuk Bahan Pakan</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/pemanfaatan-onggok-fermentasi-untuk-pakan-ternak/" title="Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak">Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan/" title="Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB">Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul><div id="divLookup" style="left: 564px; top: 518px;"><img border="0" src="data:image/gif,GIF89a%12%12%B3%FF%FF%FF%F7%F7%EF%CC%CC%CC%BD%BE%BD%99%99%99ZYZRUR%FE%01%02%21%F9%04%04%14%FF%2C%12%12%04X0%C8I%2B%1D8%EB%3D%E4%60%28%8A%85%17%0AG*%8C%40%19%7CJ%08%C4%B1%92%26z%C76%FE%02%07%C2%89v%F0%7Dz%C3b%C8u%14%82V5%23o%A7%13%19L%BCY-%25%7D%A6l%DF%D0%F5%C7%02%85%5B%D82%90%CBT%87%D8i7%88Y%A8%DB%EFx%8B%DE%12%01%3B" /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-19605699031828661952011-10-23T13:44:00.001-07:002021-01-30T04:32:41.369-08:00Collaboration on cassava-based ethanol<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQrTswpV7I0GQ4fu1w1q_0gP1dL0L-6dZ5BOkYkP5BRJgs7q7-u" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQrTswpV7I0GQ4fu1w1q_0gP1dL0L-6dZ5BOkYkP5BRJgs7q7-u" /></a></div>Thailand has teamed up with neighbouring countries to develop ethanol from fresh cassava , aiming to turn the kingdom into a regional technology and production centre for cassava-based renewable fuel. In Indonesia fresh cassava is raw material for strach (<a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a>).<br />
<br />
Under a programme called South-South Technology Transfer: Ethanol Production from <a href="http://tapiokapati.com/">Cassava</a> (<a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a>,<a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> in indonesia), which is funded by the Global Environmental Facility (GIF), Thailand will be a focal point in forging cooperation with Vietnam, Laos, and Burma.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
The four-year project, which will be launched next year, includes two pilot ethanol plants to be built in Thailand and Vietnam. The facilities could be developed for commercial-scale production in the next phase through a partnership with interested investors and banks.<br />
<span class="fullpost"><br />
The Thai pilot project will be located at an alcohol production plant of the Liquor Distillery Organisation (LDO) in Bang Khla, Chachoengsao, to produce ethanol from fresh cassava between 2012 and 2013. Next month it will test ethanol production from tapioca chips, and it has produced molasses-based ethanol in the past.<br />
<br />
"The main problem for ethanol production in Thailand now is the relatively high cost of raw materials, as the price of molasses is increasing," said LDO director Ittithep Visessmit.<br />
<br />
Tapioca chips are now priced at seven baht per kilogramme, compared to three baht per kg for fresh cassava, which also generates a higher yield for ethanol production.<br />
<br />
"Once we can produce ethanol from fresh cassava, we will contract with farmers to lower the cost of raw materials," he added.<br />
<br />
The pilot plant in Hanoi will be operated between 2013 and 2014 with capacity of 50 litres a day of E100, less than the 200 litres at the Thai plant, said the United Nations Industrial Development Organisation, a partner in this project.<br />
<br />
The National Science and Technology Development Agency will receive 80 million baht from GIF to help with technology transfer to neighbouring countries, as Thailand is more advanced in this area.<br />
<br />
Thailand is the world's largest exporter of tapioca products, with annual production of 25-30 million tonnes.</span><br />
<br />
<h1><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 32px; width: 98px;"><span class="cufon-alt">Artikel</span></span></h1><h2><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 20px; width: 48px;"><span class="cufon-alt">Posts</span></span></h2><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia </a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava </a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-tapioka-dimanfaatkan-untuk-biogas/" title="Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas">Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/memanfaatkan-limbah-tapioka-menjadi-kecap/" title="MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP">MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan-2/" title="Onggok untuk Bahan Pakan">Onggok untuk Bahan Pakan</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/pemanfaatan-onggok-fermentasi-untuk-pakan-ternak/" title="Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak">Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan/" title="Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB">Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> </li>
</ul></li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-76208169331094027372011-10-23T05:36:00.002-07:002021-01-30T04:32:22.084-08:00Biofuel Generasi Kedua, Dari Rumput dan Limbah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSbqIeyNqoVEJ8bCOdIsZ1Msvtcgoe0-AKHftP_7dMIR32xu2N3iSKP5XM04A" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSbqIeyNqoVEJ8bCOdIsZ1Msvtcgoe0-AKHftP_7dMIR32xu2N3iSKP5XM04A" /></a></div><div align="justify"><span style="font-family: helvetica; font-size: x-small;">Pipa dan tangki stainless steel tersusun rapat dalam kolom setinggi 4lantai di sebuah pilot plant Pusat Penelitian Kimia, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Banten. Dalam struktur rumit itu, para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengubah kayu, jerami, dan rumput menjadi bahan bakar. "Pilot plant ini bagian dari tren baru dunia dalam menciptakan bioenergi dari bahan nonpangan, menghasilkan pengganti bensin generasi kedua," ujar peneliti bioetanol dari Pusat Penelitian Kimia, LIPI, Yanni Sudiyani, kepada Tempo pekan lalu.</span></div><a name='more'></a><span style="font-family: helvetica; font-size: x-small;"><br />
<br />
Berbeda dengan bioetanol generasi pertama yang dihasilkan dari pati, misalnya dari tanaman <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> (bahan <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a>) , tebu, atau jagung, yang teknologi prosesnya mudah. Bioetanol generasi kedua berasal dari biomassa limbah pertanian (termasuk limbah <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a>) atau kehutanan. Biomassa bahan selulosa atau lignoselulosa memerlukan teknologi yang prosesnya sangat sulit karena perlu perlakuan awal atau pretreatment. Teknologi pengembangan bioetanol yang menjadi campuran bahan bakar premium generasi kedua untuk saat ini masih banyak kendala dan masih terbilang mahal. Pengembangan bioetanol dari tumbuhan ini dipicu oleh krisis energi dunia. Menipisnya cadangan minyak dunia menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan energi. </span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: helvetica; font-size: x-small;">Data Dewan Energi Nasional (DEN) memperlihatkan selang waktu 2006 hingga 2030, permintaan energi dunia meningkat hingga 45 persen sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif selain bahan bakar fosil. Peneliti kemudian melirik etanol sebagai bahan bakar alternatif. Etil alkohol bersifat tak berwarna, sedikit berbau, dan mudah terbakar. Pembakaran etanol menghasilkan uap air dan karbon dioksida dalam jumlah relatif lebih rendah dibanding bahan bakar fosil. Rendahnya emisi karbon etanol membuat bahan bakar ini sebagai alternatif tepat pengganti bahan bakar fosil yang dituding sebagai sumber terbesar gas rumah kaca. </span></div><span style="font-family: helvetica; font-size: x-small;">Dalam satu dekade terakhir, Brasil menjadi negara paling gencar menggenjot penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Negara yang memproduksi seperempat suplai gula global ini menjadi contoh bagaimana bioetanol dari tebu bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi manusia.<br />
<br />
Sayangnya, energi alternatif ini terhambat masalah harga. Bahan baku pembuatan bioetanol umumnya berasal dari gandum, jagung, tebu, dan kentang yang menjadi sumber utama pangan dunia. Lonjakan harga komoditas ini membuat bioetanol tak ekonomis lagi. Lignoselulosa yang berasal dari limbah berbagai tanaman pangan, berupa kayu, jerami, dan rumput, dianggap sebagai alternatif bahan baku bioenergi yang paling potensial. Dalam beberapa tahun terakhir, LIPI meneliti pemanfaatan lignoselulosa sebagai bahan baku pembuatan etanol.<br />
<br />
Limbah rumput dan jerami kering serta kayu umumnya mengandung biomassa lignoselulosa, yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Pada tumbuhan, kandungan lignoselulosa mencapai 90 persen total biomassa. Untuk memanfaatkan biomassa ini, para peneliti LIPI harus memisahkan lignin atau zat kayu yang merupakan zat pengikat senyawa lain pada tanaman. Kandungan lignin bisa mencapai 15-30 persen. Proses delignifikasi inilah yang membuat pengolahan lignoselulosa berbeda dengan bioenergi yang bersumber dari pangan.<br />
<br />
Setelah lignin dipisahkan, selulosa dan hemiselulosa bisa difermentasi menjadi zat gula yang kemudian diubah menjadi etanol. "Ada perlakuan awal khusus untuk memisahkan lignin dari selulosa dan hemiselulosa agar menghasilkan glukosa," kata Yanni. Perlakuan awal dimulai dengan proses pencacahan bahan baku rumput, pelepah daun, dan jerami. Proses fisik ini dilakukan berulang-ulang sehingga bahan baku berubah menjadi bagian-bagian kecil.<br />
<br />
Material yang telah halus tersebut diberi perlakuan kimia dengan asam atau basa. Bubur material dimasukkan ke dalam mesin hidrolisis agar lignin terpisah dari selulosa dan hemiselulosa. Pemisahan ini merupakan proses yang sulit mengingat struktur selulosa dan hemiselulosa terikat kuat dengan lignin.<br />
<br />
Tahap berikutnya adalah hidrolisis enzimatis. Selulosa dan hemiselulosa dimasukkan ke dalam reaktor untuk mengambil sari patinya, gula-selulosa yang mengandung gula karbon 6 (C6) atau gula karbon 5 (C5), seperti xylose. Untuk memecah gula tersebut, diperlukan dua spesies bakteri berbeda, yaitu bakteri ragi (Sacharomyces cerevisae) untuk C5 dan bakteri coli, Pichia sp, untuk C6. Glukosa hasil fermentasi ini selanjutnya diubah menjadi etanol menggunakan proses yang sama dengan pengolahan bahan bakar nabati dari zat pati yang berasal dari bahan pangan.<br />
<br />
Menurut Yanni, LIPI pernah menguji bahan baku tandan kosong kelapa sawit untuk menghasilkan etanol. Proses dalam skala laboratorium menunjukkan 1 ton limbah padat ini bisa menghasilkan 151 liter etanol. Bahan bakar dalam jumlah besar ini, kata dia, sangat potensial dikembangkan di Indonesia, mengingat negara ini menjadi salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Tak hanya kelapa sawit, biomassa lignoselulosa lainnya juga bisa diperoleh dari tanaman-tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia.<br />
<br />
Jerami sebagai limbah tanaman padi juga bisa diolah menjadi etanol. Demikian pula limbah kayu hutan, yang bisa diolah menjadi energi hijau.<br />
"Perlakuan awal khusus ini membuat harga bioetanol generasi kedua relatif lebih mahal," kata Yanni. "Namun, ongkos ini bisa ditebus ketika bahan bakar fosil semakin langka."<br />
Haznan Abimayu, peneliti Puslit Kimia LIPI, mengatakan aneka pilihan sumber bahan baku energi terbarukan belum termanfaatkan di Indonesia. Sebut saja sisa merang atau batang padi dan ampas tebu. Dua limbah industri pertanian ini mencapai 230 juta ton setiap tahunnya. Jumlah ini bisa dikonversikan menjadi 17,618 miliar liter bioetanol.<br />
Potensi lain berasal dari tanaman aren. Haznan memperkirakan produksi aren di Indonesia bisa dikonversi menjadi 11,7 miliar liter bioetanol setiap tahun. Begitu pula tanaman singkong, yang bisa menghasilkan 180 liter bioetanol untuk setiap hektare lahan per tahun.<br />
"Selain berpotensi besar, tanaman-tanaman tersebut tidak dikonsumsi manusia sehingga pengolahannya tak akan mengganggu stok dan harga pangan nasional," ujar Haznan.</span><br />
<div id="divLookup" style="left: 392px; top: 228px;"><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-44402726208454050742011-10-21T13:40:00.001-07:002021-01-30T04:32:06.321-08:00Cassava for Biofuel in Vietnam<h3 class="post-title entry-title"></h3><div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-908478494849003384"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdBoCauoRlFsJhpgbzjaCoObRNliHAjdiZkv7Kmb5IHTG-rP1PVWIVE47j2EY2VhwvXU4xYh41in8_jp9NR3iOWhnPhw8l00kr0heSupAuO86sTva23iurrC9r13q1YkyXTOn5_AagUtg/s1600/Cassava+for+biofuel+1.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdBoCauoRlFsJhpgbzjaCoObRNliHAjdiZkv7Kmb5IHTG-rP1PVWIVE47j2EY2VhwvXU4xYh41in8_jp9NR3iOWhnPhw8l00kr0heSupAuO86sTva23iurrC9r13q1YkyXTOn5_AagUtg/s400/Cassava+for+biofuel+1.png" width="400" /></a></div><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
CROPS FOR BIOFUEL This paper to supply</span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">the final report for three years (2008-2010) research and development of cassava varieties and new techniques at pilot site selection in Dong Nai, Tay Ninh, Ninh Thuan and Yen Bai province, a production map of cassava for biofuel in Vietnam</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">: </span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: VNI-Times; font-size: 11pt;">opportunities and challenges</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, and recommendation for next step. <br />
</span></b> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 12.0pt; margin-top: 6.0pt; mso-line-height-rule: exactly; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;">Hoang Kim</span></i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7573646201526999073#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: VNI-Times;"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: VNI-Times; font-size: 12pt;">[1]</span></b></span></span></i></span></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;">, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Nguyen Van Bo</span></i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7573646201526999073#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">[2]</span></b></span></span></i></span></a><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;">Rod Lefroy, Keith Fahrney<sup>4</sup> Hernan Ceballos, </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;">Nguyen Phuong, Tran Cong Khanh, </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Nguyen Trong Hien</span></i><i><sup><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></sup></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;">,</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Hoang Long </span></i><i><sup><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
</span></sup></i><i><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Vo Van Quang</span></i><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7573646201526999073#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">[3]</span></b></span></span></i></span></a><i><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">,</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Nguyen Thi Thien Phuong</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;">, </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Nguyen Thi Le Dung</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
Bui Huy Hop, Trinh Van My, Le Thi Yen</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 11pt;"></span></i></div><div class="Tenbang"><br />
EXECUTIVE SUMMARY</div><div class="MsoNormal" style="mso-line-height-alt: 1.4pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
INTRODUCTION</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">Three urgent issues of global are energy crisis, environmental risk and food security<span style="color: blue;">.</span></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; color: blue; font-size: 13pt;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">The International Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics (ICRISAT) received grant funding from the International Fund for Agricultural Development (IFAD) to implement this project, which is also known as the “Programme for Linking the Poor to Global Markets: Pro-poor Development of Biofuel Supply Chains,” but will hereafter be referred to as the “IFAD Biofuels Project”, during a three-year period, between Jan.2008 to Dec. 2010.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">The objective</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> of the project is to integrate improved cultivars of biofuel crops in smallholder farming systems to provide an alternative source of income, while meeting the varied needs of rural communities for food security and animal feeds. The project will work on three continents, with three major crops as feedstock for biofuels: sweet sorghum (in India, the Philippines, and Mali), <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> (in China, Colombia, and Viet Nam), <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> , <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> (in indonesia) and jatropha (in India and Mali). A detailed description of the project is found in the project design document, which was submitted to IFAD in Dec</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> 2007</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">. </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">ICRISAT is the Programme Executing Agency, responsible to the project’s donor (IFAD). CIAT will manage the cassava research component of the IFAD Biofuels Project in partnership with the Viet Nam Cassava Programme (VNCP) in Viet Nam (including VAAS and NLU) , the Guangxi Subtropical Crops Research Institute (GSCRI) in China, and the Latin American and Caribbean Consortium to Support Cassava Research and Development (CLAYUCA) in Colombia. Two sections of CIAT are involved in the IFAD Biofuels Project, namely the CIAT Cassava Program based in Colombia and the CIAT Asia Regional Office based in the Lao PDR</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, Co</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">mponents of the cassava research programme the following</span><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Breeding</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Varietal Evaluation</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Agronomy, Crop Management</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Analysis of Livelihood Systems</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Assessment of Market Linkages</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Models for decentralized bioethanol production</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Waste management</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">Knowledge Sharing</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">. </span><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">This paper to supply</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">the<b> </b>final report for three years research and development of cassava varieties and new techniques at pilot site selection in Dong Nai, Tay Ninh, Ninh Thuan and Yen Bai province, a production map of cassava for biofuel in Vietnam</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">: </span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">opportunities and challenges</span></span><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">, and recommendation for next step. (<a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> in indonesia)</span><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
</span><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirwRWAX1aeNsxNg0Jd8JiHlDaNwE6lIbN_pc1_QVFiYwFbf7Cn2RtN3eo1_2N5qgJSDm5tTTMPihFldgsDgjpRghvnZfB2cwgn1r2du7stH9Zfk1UX8aYP0ZoQZ2izm8vedUfq9JFiBvM/s1600/Cassava+for+biofuel+2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirwRWAX1aeNsxNg0Jd8JiHlDaNwE6lIbN_pc1_QVFiYwFbf7Cn2RtN3eo1_2N5qgJSDm5tTTMPihFldgsDgjpRghvnZfB2cwgn1r2du7stH9Zfk1UX8aYP0ZoQZ2izm8vedUfq9JFiBvM/s400/Cassava+for+biofuel+2.png" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
</span></b><b><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">BRIEF RESULTS AND R</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">ECENT ADVANCES </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">OF </span></b><b><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">CASSAVA FOR BIOFUEL </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"></span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho9PYJJSAHpqLa5PEVkCjtFZ7eLPUZYTrFAhfddebSySUun1yjMt23UvvHRkrfrj8jbmD_AQqXmE8vY8Pv8e2pqNeL8ZBaFp1UjcliOtUxBB45ll9qF32cFSs8OTQPyh8CYBKH-om5J1Y/s1600/Cassava+for+Biofuel+6b.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho9PYJJSAHpqLa5PEVkCjtFZ7eLPUZYTrFAhfddebSySUun1yjMt23UvvHRkrfrj8jbmD_AQqXmE8vY8Pv8e2pqNeL8ZBaFp1UjcliOtUxBB45ll9qF32cFSs8OTQPyh8CYBKH-om5J1Y/s320/Cassava+for+Biofuel+6b.JPG" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">Cassava production in 2009 in Vietnam reached 9.45 million tons from 1.99 million tons of production in 2000. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">It is the result of the expansion area from 237,600 ha to 560,400 ha and the yield from 8.36 tones / ha in 2000 to 16.90 tons / ha in 2009. Vietnam has made rapid technical progress in Asia in the selection and breeding of cassava. This progressive is due to many factors but the main factor is the achievement of breeding and cross breeding of cassava. Productivity of cassava production in many provinces had doubled by planting new cassava varieties and high yield cultivation techniques applied cassava appropriate and sustainable. </span>Area of </span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Cambria Math"; font-size: 11pt;"></span></span><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">new cassava varieties cultivated over the whole country is 500,000 ha, mainly KM94, KM140, KM98-5, KM98-1, SM937-26, KM98-7. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Cassava chip and cassava starch have a high competitive advantage and market potential of cassava. The combination of development and production of cassava as starch processing, animal feed and bio-ethanol has created more jobs, increase exports, attract foreign investment and contributed to industrialization, </span>modernization of some rural areas.(Hoang Kim, Nguyen Van Bo et al. 2010).<br />
</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHhdX6gfAH69fLVxWkFne4bkta8tvyyDZF1lct__IbEJ3SwsjKqaALPrzbMQzBShlIg8JtaweX6gL3KWpQWICZY6xFS9GKOFhuigcE0reuIVvVxaVr_UJYKOFYEGBopqKAKT9yJqeqhf4/s1600/Cassava+for+biofuel+3.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHhdX6gfAH69fLVxWkFne4bkta8tvyyDZF1lct__IbEJ3SwsjKqaALPrzbMQzBShlIg8JtaweX6gL3KWpQWICZY6xFS9GKOFhuigcE0reuIVvVxaVr_UJYKOFYEGBopqKAKT9yJqeqhf4/s320/Cassava+for+biofuel+3.png" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;"></span></span><span class="longtext"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5kuhEPUHxSR0nO46ir0FpZ0zotUDcmvz5RKibTM6E3O9AqF94p14EAR6_aC4Xfg6CEUTZUca1BjKKQxwbpeyG2Z_wtefusMnvOCvauUxWmVn2YY3owNcGpvBaEfpyZD2hzWveYnyzAyg/s1600/Cassava+for+biofuel+4.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5kuhEPUHxSR0nO46ir0FpZ0zotUDcmvz5RKibTM6E3O9AqF94p14EAR6_aC4Xfg6CEUTZUca1BjKKQxwbpeyG2Z_wtefusMnvOCvauUxWmVn2YY3owNcGpvBaEfpyZD2hzWveYnyzAyg/s320/Cassava+for+biofuel+4.png" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnFfFxU86d7NFPYYO2fvqbQRYTeeFt_g_1u62G7Z-RTZL0odwXlMWG-maJIDSC-Wbjb87tsiy81Pan8t7-RVngghsN9sIMFk_XLTX6uQY9Jtu76n3jih3u8QIzaUmiikVPGCU79i_jsTI/s1600/Cassava+for+biofuel+5.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnFfFxU86d7NFPYYO2fvqbQRYTeeFt_g_1u62G7Z-RTZL0odwXlMWG-maJIDSC-Wbjb87tsiy81Pan8t7-RVngghsN9sIMFk_XLTX6uQY9Jtu76n3jih3u8QIzaUmiikVPGCU79i_jsTI/s320/Cassava+for+biofuel+5.png" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE-4BcTd1yvRUnczq2nDwvPDSIFklxSRbkLwTpIFGOFDLUyFrA2lf6V5ThE3cyZWRmRjz6I8E4Kr4bhA_02gSuP9Ndrw7O7Nn_JmSoeoBxtpZurn__px2dyNLwIctCWvc9P9gwMHhBaU8/s1600/Cassava+for+biofuel+6a.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE-4BcTd1yvRUnczq2nDwvPDSIFklxSRbkLwTpIFGOFDLUyFrA2lf6V5ThE3cyZWRmRjz6I8E4Kr4bhA_02gSuP9Ndrw7O7Nn_JmSoeoBxtpZurn__px2dyNLwIctCWvc9P9gwMHhBaU8/s320/Cassava+for+biofuel+6a.JPG" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"><br />
</span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">The study on testing of breeding and introduction from the CIAT cassava is suitable for ethanol production targets being made bio in the Vietnam Cassava Program. With 24,073 cassava seeds introduced from CIAT, 37,210 cassava hybrid seeds made in Vietnam, 38 authors varieties and 31 local varieties of cassava have selected 98 prospected varieties. Three varieties KM140, KM98 and KM98-7-5 were released in the 2007-2009 period. The new cassava varieties KM419, KM414, KM397, KM228, KM325, KM318, KM297, KM21-12, SC5, HB60 are currently testing in Dong Nai, Tay Ninh, Ninh Thuan and Yen Bai (Hoang Kim et al. 2010)</span></span><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">.<br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><br />
</span><span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">CASSAVA FOR BIOFUEL IN VIETNAM: OPPORTUNITIES AND CHALLENGES</span></b></span><span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;"> </span></b></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 16pt;"><br />
</span></b><span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">Cassava development for bio-fuel is the golden opportunity for the farmers in rural of Vietnam. </span></b></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">Three urgent issues of global are energy crisis, environmental risk and food security. Brazil is open towards bio-fuel production in 40 years so far has been entirely self-sufficient fuel in the country that does not face famine situation. There are five countries have developed bio-fuels program in large-scale: U.S. (18.4 billion liters per year), Brazil (17.0 billion liters per year), China (3.8 billion liters per year), India (1.9 billion liters per year) and France (0.9 billion liters per year). Currently, seventeen countries have been the evolution of bio-fuels. Americans spent 7.0 million ha of corn and 3.4 million ha of soy-been per year, up to 90% of the area of </span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Cambria Math"; font-size: 11pt;"></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">genetically modified plants for this program. Cassava for bio-fuel has the advantage of high in many Asian countries. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;"><br />
<span class="longtext">Cassava as raw materials for bio-fuels processing is the golden opportunity for Vietnam famers to increase their income. Reasons: 1) Cassava has a high yield of alcohol (six kg of fresh cassava tubers are processed one liter of alcohol) the price of biological material from cassava cheaper than other crops. 2) Cassava is a large volume of products. National cassava production reached almost 10 million tons of fresh. 3) Cassava is easy to grow, little cocoon of land with low cost investment in the appropriate economic conditions of many poor farmers. 4) Cassava varieties offered good and appropriate cultivation techniques. 5) Cassava has attractive profit. It has approximately 10-25 million per hectare. 6) Cassava price is stable outlook due to high demand for cassava export market and domestic consumption. Cassava areas of Vietnam are very close to China, the world's largest cassava market. Moreover, six ethanol factories in Phu Tho, Quang Nam, Quang Ngai, Binh Phuoc, Dong Nai and Dak Nong are building with a total capacity of 550 million liters of ethanol per year. 7) Vietnam farmers are hardworking, energetic, have accumulated much experience increased productivity and efficiency economic advantages of cassava reached high compared with other countries in the region. Cassava growing to supply the bio-fuel factories with competitive prices attractive acquisition will help farmers to increase their income. It creates new industries and products in rural areas, formation of industrial clusters and urban ecology, increase employment and livelihood for people, open countryside towards improving social life. </span></span><span class="longtext"><span lang="VI" style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11pt;">Environmentally friendly issues and food security </span></b></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">The survey results of the Institute of Policy and Strategy for Agriculture and Rural Development (Nguyen Anh Phong 2010) suggests: </span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">Cassava area up to now has exceeded the government's plan. However, it was small, scattered and lack organizational effectiveness. </span></span><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">Maintaining the cassava area is now planned by the Ministry of Agriculture and Rural Development will cause a local scarcity of cassava and seasonal ingredients for bio-ethanol competition will push prices higher cassava. The process of sustainable cultivation of cassava is available, but little has been applied by the spontaneous production, heavy exploitation of natural resources. Competitive land with cassava crops, sugarcane and forest land has taken place. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">In the future, needs of cassava for bio-fuel production maintained at a high level. </span>Demand for meat and meat products as well as feed demand are also expected to increase in Vietnam.</span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></span><span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11pt;">Some recommendations </span></b></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">Need to review and adjust the plan in case the current status of cassava area was beyond the planning in several provinces. Production planning for medium and long term vision should identify the competitive advantage of the province / region to develop main cassava areas and the infrastructure associated to the processing industry to ensure environmental mitigation.The enterprise has the commitment of the province when the building materials applied to ensure applying good varieties, sustainable farming systems, minimize environmental impact for the region in main cassava station. </span></span><span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;">; </span></b></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">Enterprises should also commit to the farmers in the area of </span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Cambria Math"; font-size: 11pt;"></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">raw materials to ensure stable raw materials for the business but also ensure income for farmers. This commitment can be regarded as a conditions as approved by the provincial planning of material areas for cassava processing. Building and developing the manufacturing sector focus should be accompanied with infrastructure development, especially water pumping systems, water supplies, roads and pollution treatment equipment (such as channel systems and wastewater discharge filtration) with the supervision and support of professional bodies and governments at all levels. <br />
</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3axzMNJn_LQP5a_WW0j29ODBiOLa1uMinv5NAJNIvcyu9Z3Z0wI7yhvqAn_d9kzXcbjkehfyQujLHmJ76ZWUAT2Z9Irj9Wv751Z2qDb_ytgvMNAPt45uK-FhCptpiEtily4qkeV-QDQ4/s1600/Cassava+for+biofuel+6.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3axzMNJn_LQP5a_WW0j29ODBiOLa1uMinv5NAJNIvcyu9Z3Z0wI7yhvqAn_d9kzXcbjkehfyQujLHmJ76ZWUAT2Z9Irj9Wv751Z2qDb_ytgvMNAPt45uK-FhCptpiEtily4qkeV-QDQ4/s400/Cassava+for+biofuel+6.png" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;"><br />
</span></span><span class="longtext"><span lang="VI" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjik7kzAt7LxsuG2s0QkoEiSt3kWVmdNSBQA26nOz3f2XfbkLmhj1nlr3yJWC3thLNE85XA7aPzI_br1hyO4QPneVAo8iBrQoWLN1SrKhL5dJ80R-n-IwE6HKVaCynK0wGhzac4VVAj71Y/s1600/Cassava+for+biofuel+7.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjik7kzAt7LxsuG2s0QkoEiSt3kWVmdNSBQA26nOz3f2XfbkLmhj1nlr3yJWC3thLNE85XA7aPzI_br1hyO4QPneVAo8iBrQoWLN1SrKhL5dJ80R-n-IwE6HKVaCynK0wGhzac4VVAj71Y/s400/Cassava+for+biofuel+7.png" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwMMVHnMvRsEhVwLv-wuCunUMw3c2K2n5zBXYOmrl_wE2D9_PWGRU0M5uweA3E_apQj4iCvwi9euB7y1sLtZRagYJdRNyXz9NK_352Nhut-dGZI7ukedvbHKjHx1Gs1ev4Wij-BZDyRqM/s1600/Cassava+for+biofuel+8.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwMMVHnMvRsEhVwLv-wuCunUMw3c2K2n5zBXYOmrl_wE2D9_PWGRU0M5uweA3E_apQj4iCvwi9euB7y1sLtZRagYJdRNyXz9NK_352Nhut-dGZI7ukedvbHKjHx1Gs1ev4Wij-BZDyRqM/s400/Cassava+for+biofuel+8.png" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9nuFP9hNBdKsxIaAi1d8V1gVrBFd-NvOG0O49tOs5HpR_gGmXJhBb9_opdL1aKyHOC7Mkr6KEk61sI9AujoQzl9JfSJo8U6J-TloHWh3z8Vij1vW2CmJT5Q6oD66A-ygCqgRSgtqM7CQ/s1600/Cassava+for+biofuel+999.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9nuFP9hNBdKsxIaAi1d8V1gVrBFd-NvOG0O49tOs5HpR_gGmXJhBb9_opdL1aKyHOC7Mkr6KEk61sI9AujoQzl9JfSJo8U6J-TloHWh3z8Vij1vW2CmJT5Q6oD66A-ygCqgRSgtqM7CQ/s400/Cassava+for+biofuel+999.JPG" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYh5bx80egbNNvRIqXL7hm6kHB7igK3iuRp2dXurLJi9aRVENzAwpiqwRLfmHqsqOb6hjFpdK7ZZTUKO3oWj9qWpzTGPL-7ovymUwbOiprj3ISVQlKQ_ClgxMFpdz-EiwhRpWzVfTW7FM/s1600/Cassava+for+biofuel+9999.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYh5bx80egbNNvRIqXL7hm6kHB7igK3iuRp2dXurLJi9aRVENzAwpiqwRLfmHqsqOb6hjFpdK7ZZTUKO3oWj9qWpzTGPL-7ovymUwbOiprj3ISVQlKQ_ClgxMFpdz-EiwhRpWzVfTW7FM/s400/Cassava+for+biofuel+9999.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11pt;">FIVE MAJOR SOLUTIONS FOR DEVELOPING CASSAVA </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;">After twenty years of research, extension (1991-2010) Vietnam cassava plant was quickly converted from food crops to industrial crops. Cassava is now promising crop for both export and domestic use. Vietnam </span></span><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">Cassava Program has agreed five solutions to develop cassava: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><br />
<span class="longtext">1. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Determining the appropriate strategy of research and development in collaboration with the cassava processing factories to set the resource sector is stable, using cassava for bio-ethanol production. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-size: 11pt;"><br />
</span><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">2. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Creation and dissemination of selected cassava varieties with high fresh yield, high percentage of dry matter and high starch content, less infected aphids, pests and diseases of cassava. </span>Creating hybrid cassava by doing double haploid (DH) derived from CIAT materials, hybridization, mutation, and transgenic cassava breeding. Selecting and developing cassava varieties which have short growth duration, high fresh yield and high quality.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"><br />
<span class="longtext">3. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Construction process cassava cultivation techniques to synthesize and transfer of farming techniques suitable for cassava farmers to increase productivity, economic efficiency of cassava chip and cassava starch (<a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a>) in different ecological zones. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">4. Research and development of cassava processing technology. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Development of the domestic market and for export of cassava products.</span></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman"; font-size: 11pt;"> </span></span><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">Using cassava leaves as animal feed and food processing. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Utilize substandard products of cassava starch processing and ethanol to make animal feed and fertilizer. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="longtext"><span style="font-size: 11pt;">5. Environmentally friendly issues and food security<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Bio-fuels development from cassava should focus on building and expanding the raw material, paying attention to environmentally friendly and food security. The development of the program is not the direction of improved cassava production to increase output but also to focus on distribution systems, processing, consumption, regulate interest groups, improving economic performance quality products, competitive advantage, building a healthy environment and prosperous rural life. </span></span></span><br />
<br />
<h1><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 32px; width: 98px;"><span class="cufon-alt">Artikel</span></span></h1><h2><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 20px; width: 48px;"><span class="cufon-alt">Posts</span></span></h2><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-tapioka-dimanfaatkan-untuk-biogas/" title="Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas">Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/memanfaatkan-limbah-tapioka-menjadi-kecap/" title="MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP">MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan-2/" title="Onggok untuk Bahan Pakan">Onggok untuk Bahan Pakan</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/pemanfaatan-onggok-fermentasi-untuk-pakan-ternak/" title="Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak">Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan/" title="Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB">Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul></div></div><div id="divDic" query="(tapioka" style="left: 417px; top: 5478px;"><div id="divResult"><a class="gootranslink" href="http://www.google.com/translate_t?text=%28tapioka&langpair=auto%7Cauto" target="_blank">(tapioka</a></div><span href="javascript:void(0)" id="optionsLink" title="options">>></span><span id="spanOtherSearches" title="search other sites">+</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-7597586299645220942011-10-08T16:32:00.002-07:002021-01-30T04:31:37.070-08:00Ir Achmad Subagio: Penemu Mocaf yang Masuk Buku Tokoh DuniaBUKU bersampul hitam polos itu sangat tebal. Jumlah halaman buku berjudul Who’s Who in the World 2010 itu mencapai 3.197 halaman, ditambah belasan halaman pengantar. Di halaman 2625, nama Achmad Subagio tercetak di dekat pojok kiri bawah halaman. <br />
<div style="text-align: justify;">Di belakang nama yang tercetak tebal itu, ditulis beberapa biodata nama dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (Unej) itu. Bagio – demikian Achmad Subagio biasa disapa- masuk dalam buku itu bersama 63 ribu orang lainnya dari berbagai belahan dunia, dengan beragam latar belakang dan profesi.<span id="more-4"></span></div><div style="text-align: justify;">Buku Who’s Who in the World 2010 diterbitkan Marquis Who’s Who, sebuah lembaga nirlaba di Amerika Serikat yang setiap tahun merilis profil manusia di dunia yang memiliki karakter yang telah memberikan banyak manfaat bagi sesama. Di dalam buku yang terbit setiap tahun itu, juga masuk nama raja-raja di dunia, peraih Nobel, dan sebagainya. Mocaf adalah pesain <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> yang sama-sama dibuat dari <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a>.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">Sekitar Agustus 2009, Bagio mendapat email dari Marquis. Melalui email, Marquis memberitahu alumnus Osaka Perfecture University, Jepang, itu bahwa dirinya dinominasikan masuk buku Who’s Who edisi 2010. Marquis mendapat data tentang Bagio berdasar referensi dan <i>browse</i> di internet. ”Sepertinya ada orang yang mempromosikan saya ke Marquis, tapi saya tidak tahu siapa. Marquis juga tidak memberitahu,” ujar Bagio.</div><div style="text-align: justify;">Dalam beberapa korespondensi setelahnya, Bagio juga menyertakan profil diri. Salah satu yang turut disertakan adalah <i>achievement</i> yang sudah dilakukannya. Data <i>achievement</i> yang membuat Marquis tertarik adalah saat Bagio menulis tentang risetnya untuk mengembangkan teknologi mocaf (modified cassava flour) sebagai industri bisnis masyarakat pedesaan untuk ketahanan pangan. Setelah melalui sejumlah korespondensi elektronik, pada Oktober 2009 Marquis memastikan Bagio masuk dalam buku Who’s Who in the World 2010.</div><div style="text-align: justify;">Masuknya nama Bagio dalam buku Who’s Who in the World 2010 adalah apresiasi terbaru dari dunia internasional atas reputasi ilmuwan kelahiran Kediri ini. Sebelum ini, Bagio juga dinobatkan sebagai satu dari 100 peneliti muda inovatif Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bagio masuk dalam daftar 100 inovator Indonesia atas penemuan teknologi mocaf, yakni teknologi pembuatan tepung singkong yang sudah dimodifikasi.</div><div style="text-align: justify;">Sebagai inovator, Bagio tidak berhenti sampai pada menemukan teknologi baru, lalu dipublikasikan di jurnal ilmiah. ”Inovator adalah orang yang melakukan proses kreatif dan hasil kreatifitasnya itu bisa berguna bagi dirinya, orang lain, dan masyarakat,” tuturnya.</div><div style="text-align: justify;">Sepulang S3 di Jepang, Bagio bertekad untuk mengembangkan potensi lokal di Indonesia yang bisa <i>go international</i>. Rumusnya adalah r = g atau local resource to global. Sehingga, sejak 2002 Bagio mulai melakukan riset terhadap koro-koroan. Tekadnya adalah membuat koro-koroan menjadi substitusi (pengganti) kedelai. Bahkan, hasil risetnya tentang koro-koroan itu sempat dia presentasikan di Afrika Selatan, Tanzania, dan Malawi. ”Sekarang Bulog meminta saya untuk membuat tulisan tentang koro-koroan ini,” ungkapnya.</div><div style="text-align: justify;">Sekitar 2003, Bagio berkesempatan ke Belanda selama tiga pekan. Di negeri kincir itu, dia sempat melawat ke pabrik AVB, sebuah pabrik yang sahamnya dimiliki para petani kentang. Pabrik itu bisa mengolah kentang menjadi bahan pangan, pakan, dan industrial chemistry. ”Saat di Jepang itu saya ada ide bahwa di Indonesia juga banyak <i>local resource</i> karbohidrat. Pikiran saya langsung ke sagu dan singkong,” ujarnya.</div><div style="text-align: justify;">Setiba di Indonesia, dia langsung meriset berbagai pemanfaatan singkong. Dia lantas menemukan Thailand. Di negeri gajah putih itu, selain untuk bahan pangan, singkong bisa dimanfaatkan pakan ternak, etanol, dan bioplastic.</div><div style="text-align: justify;">Namun, untuk menjadikan singkong sebagai bahan pangan dinilai Bagio tidak mudah. Sebab, <i>image</i>singkong selama ini inferior alias identik dengan bahan pangan orang miskin. ”Agar tidak inferior, singkong harus dapat sentuhan teknologi,” tukas Bagio.</div><div style="text-align: justify;">Lalu, Bagio kembali melakukan studi tentang pengolahan singkong. Lantas dia menemukan fakta, di Amerika Selatan, singkong bisa diolah menjadi <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> masam. Tapi, untuk bisa mengolah singkong menjadi <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> masam, diperlukan waktu selama empat bulan. ”Pikir saya, ah terlalu lama,” cetus bapak dari seorang anak ini.</div><div style="text-align: justify;">Kemudian di Afrika, singkong diolah menjadi gari dan fufu. Bahan pangan khas Afrika ini sebenarnya sudah diakui oleh FAO sebagai bahan pangan potensial, namun tidak cocok untuk Indonesia. Sebab, bau, rasa, dan warna gari dan fufu tidak menarik.</div><div style="text-align: justify;">Di Indonesia, singkong biasa diolah menjadi makanan gatot, tiwul, atau gaplek. Kalaupun singkong dipakai untuk tapioka, aplikasinya terbatas karena karakter singkong tidak bisa hilang. ”Sehingga saya berpikir bagaimana membuat singkong ini netral, tidak berasa dan berbau singkong, tapi berbentuk tepung,” ujarnya soal awal mula ide menemukan mocaf.</div><div style="text-align: justify;">Berbekal dana penelitian Kementerian Ristek, Bagio mulai meneliti singkong di laboratorium. Setelah memodifikasi sel singkong melalui fermentasi, Bagio menghasilkan tepung mocaf. Tepung buatan laboratorium itu lantas diperkenalkan Bagio ke sejumlah perusahaan makanan, dimana Bagio menjadi konsultan di dalamnya.</div><div style="text-align: justify;">Untuk pertama, sebuah pabrik mie instan mensubtitusi tepung terigu sebanyak 30 persen dengan mocaf. ”Dapat seminggu, pabrik mie ini bilang mie yang pakai mocaf bagus,” ungkapnya.</div><div style="text-align: justify;">Di tengah upaya mengenalkan mocaf ke berbagai kalangan, Bagio pada 2005 mendapat kesempatan untuk presentasi tentang mocaf di depan Bupati Trenggalek, Jatim, Soeharto. Setelah mendapat paparan darinya, Bupati Trenggalek sangat tertarik mengembangkan mocaf di wilayahnya. Selama ini Trenggalek dikenal sebagai salah satu sentra singkong yang cukup besar di Jatim. Dia berharap, nilai tambah singkong di wilayahnya akan naik setelah mendapat sentuhan teknologi.</div><div style="text-align: justify;">Dengan dukungan penuh Pemkab Trenggalek, mocaf mulai diproduksi oleh Koperasi Gemah Ripah Loh Jinawi. Kapasitas produksi pabrik mocaf di Trenggalek saat itu hanya 30 ton/bulan. Namun, kini menjadi 200 ton/bulan. Ke depan, Bagio memiliki obsesi untuk menjadikan mocaf sebagai slot pangan tersendiri, bukan sebagai bahan substitusi (pengganti).</div><div style="text-align: justify;">Meski mocaf sudah diproduksi masal, sebagai inovator Bagio tak pernah puas diri. Saat ini dia telah membuat sejumlah produk turunan mocaf. Yaitu, mocaf merah, mocaf biru, mocaf HF (high fiber), mocaf SB, dan mocaf sera. ”Semua produk turunan mocaf ini sudah diproduksi di Trenggalek,” ungkapnya.</div><div style="text-align: justify;">Hampir empat tahun lamanya produksi mocaf di Trenggalek terus menggelinding. Kini banyak bermunculkan usaha pendukung di sana, seperti bengkel mesin perajang singkong, perajin tampah, dan sebagainya. Tenaga kerja yang terserap, dari pabrik, petani, dan pelaku usaha pendukung lainnya, diperkirakan lebih dari 1.500 orang.</div><div style="text-align: justify;">Sayang, Bagio merasa dukungan pemerintah terhadap produk hasil inovasinya masih kurang. Mestinya, di saat mocaf mulai dilirik industri pangan sebagai bahan baku pengganti tepung gandum, pemerintah memberikan insentif untuk menstimulus pengembangan mocaf sebagai bahan pangan berbahan baku lokal. ”Misalnya, pemerintah memberikan pengurangan pajak. Tapi, sekarang ini tidak,” ujarnya.</div><div style="text-align: justify;">Selain itu, dia menilai pemerintah tidak memiliki niat yang sama untuk mendorong sebuah inovasi anak bangsa untuk terus berkembang. Yang paling dirasakan Bagio adalah kuatnya ego sektoral di masing-masing kementerian. ”Riset mocaf memang didanai oleh Kementerian Ristek. Namun, mestinya perlu juga dukungan dari kementerian yang lain,” harapnya.</div><div style="text-align: justify;">Misalnya, Kementerian Perindustrian membantu standarisasi produksi mocaf dengan menetapkan SNI (standard nasional Indonesia). Kemdian, Kementerian Pertanian mendukung produksi bahan baku dan Bulog menciptakan <i>captive market</i>. Lalu, Kementerian Perdagangan mengatur tata niaga mocaf, serta Kementerian Keuangan memberikan stimulus fiskal berupa pembebasan atau pengurangan pajak agar mocaf memiliki daya saing.</div><div style="text-align: justify;">Terkait inovasi dan dukungan pemerintah, Bagio ingat dengan ”perseteruan” Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla (JK) saat pemilu presiden lalu. Saat itu JK menyindir <i>jingle</i> iklan kampanye SBY yang mirip iklan mie instan. ”Saat itu Pak JK bilang nasionalismenya kurang karena pakai iklan mie instan. Mie instan kan dibuat dari tepung gandum, gandumnya impor semua,” papar Bagio menirukan ucapan JK kala itu.</div><div style="text-align: justify;">Lalu, SBY pun membalas ‘’serangan” JK dengan mengatakan, ada juga kok mie yang terbuat dari tepung singkong. ”Setahun sebelumnya Pak SBY sudah mengenal mocaf di sebuah pameran dan mendukung sekali. Makanya, kalau ingat daya dukung pemerintah yang kurang, mestinya saya bisa menagih janji Pak SBY agar temuan saya ini tidak hanya dijadikan ajang kampanye,” pungkasnya. Mengenai penanganan limbah cair produksi tapioka silahkan baca : <a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" target="_blank" title="mengolah limbah tapioka menjadi bisnis">mengolah limbah tapioka menjadi bisnis</a> . (Hari Setiawan)</div><div style="text-align: justify;">*) Radar Jember, 20 Juni 2010</div><div style="text-align: justify;">artikel yg lain :</div><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a> <ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a> <ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-86413327771742035522011-09-29T17:00:00.001-07:002021-01-30T04:31:23.791-08:00Pati Bengkuang untuk Produk Kecantikan<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Bengkuang, salah satu komo ditas pertanian yang ter masuk suku polong-po – longan, ternyata tak hanya enak untuk rujak, koktail, maupun diolah sebagai makanan khas Palembang, namun juga bisa diekstrak patinya menjadi bahan masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Jadi bukan hanya tepung <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> dari bahan baku <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> tapi pati juga dapat dibuat dari bengkuang. Walaupun demikian ada beda sifat antara <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> dan pati bengkuang.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Lihat saja di televisi, begitu banyak produk kecantikan perampuan yang dengan terus terang menyebutkan bahwa produknya mengandung bengkuang.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Bengkuang yang ciri-cirinya adalah umbi akar tunggal, kulit luar krem atau cokelat, warna daging putih, daun majemuk, bunganya berkelopak cokelat, dan mahkota bunga ungu biru atau putih ini, meskipun memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, terdapat beberapa masalah terkait dengan kadar airnya yang cukup tinggi.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">“Daya simpan bengkuang segar sangatlah pendek, hanya sekitar 3 – 4 hari. Kadar air bengkuang itu hingga 90 persen,” kata Mukhammad Angwar, peneliti pada Unit Penelitian Terpadu (UPT) Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Daerah Istimewa Yogyakarta.<a name='more'></a></span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Daya simpan yang pendek itu, lanjut Angwar, menyebabkan para petani tradisional tidak mampu mengoptimalkan manfaat bengkuang. Menurut Angwar, permasalahan bawaan bengkuang ini yang mengilhaminya untuk melakukan penelitian.<span id="more-22"></span></span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Terkait daya simpan yang pendek, praktis petani tidak bisa mengolah bengkuang untuk mendapatkan nilai tambah sekaligus mengatasi umur kesegaran bengkuang tersebut.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Akibatnya, pada saat panen raya, harga bengkuang di pasaran dipastikan akan anjlok, dan tentu petani akan menanggung kerugian besar.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Beberapa hal yang menimbulkan kerusakan pada bengkuang antara lain terjadinya fermentasi yang mengakibatkan pembusu kan oleh bakteri atau jamur, serta proses enzimatis dalam umbi bengkuang yang menyebabkan bengkuang susut atau keriput dan mengalami kehilangan nutrisi.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">“Oleh karena itu, diperlukan suatu penanganan berupa teknologi pengolahan pascapanen bengkuang menjadi produk yang lebih awet. Salah satunya adalah dibuat produk yang dapat digunakan oleh industri kosmetik.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Dengan demikian, akan dapat menambah nilai jual bengkuang,” papar Angwar.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;"><b>Proses Produksi</b></span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Dalam lima tahun terakhir, UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerjasa sama dengan Koperasi LIPI Gading Gunung Kidul, telah mengembangkan produk tepung pati bengkuang dalam skala laboratorium.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Secara garis besar, proses pembuatan pati bengkuang terdiri dari dua tahap, yakni preparasi bengkuang segar sebagai tahap pertama dan disusul dengan pengemasan. Pada tahap pertama, menurut Angwar, terdiri atas penim bangan, pengupasan, pencucian, pemarutan , pembuburan, pemerasan, pengendapan pati, pemanenan pati, pengeringan, penepungan, dan pengayakan.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Proses tahap kedua meliputi sterilisasi dan pengemasan pati bengkuang. Sementara itu, bengkuang yang bagus untuk dijadikan pati adalah bengkuang yang usia tanamnya 4,5 hingga 5,5 bulan.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Bengkuang yang paling segar untuk dimakan adalah yang berusia tanam tiga bulanan. Bulan panen yang paling bagus biasanya terjadi pada Agustus dan September.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Sentra pertanian bengkuang terbesar di Jawa, menurut Angwar, berada di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Daerah itu, selama ini, mampu memenuhi pesanan UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga lima ton bengkuang tua segar sekali kirim.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">“Nah, agar mendapatkan pati terbaik, seluruh proses untuk lima ton bengkuang tidak boleh lebih dari empat hari. Sebab, bengkuang segar tidak boleh dibiarkan hingga melebihi dua hari,” jelasnya.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Bengkuang yang baru datang akan disortir dan bengkuang yang berkualitas jelek, yakni yang kulit luarnya menghitam atau sudah dihinggapi ulat, segera disingkirkan.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Sementara bengkuang yang kualitasnya baik segera dikupas dengan pisau dengan cara manual. Setelah itu, bengkuang dicuci sampai bersih tanpa menggunakan deterjen. Dari bak pencucian, bengkuang yang masih utuh itu masuk ke mesin pemarutan.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Bengkuang akan berubah menjadi serat bengkuang seperti halnya parutan kelapa, namun dengan tekstur yang lebih kasar dan besar. Keluar dari mesin pemarutan, parutan bengkuang memasuki proses pembuburan hingga menjadi lembut dan siap untuk diperas.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Proses pembuburan bisa dilakukan dua kali masukan mesin. Karena setelah ini, hasilnya akan diperas ke dalam bak yang telah disiapkan. Hasil perasan itu kemudian akan diendapkan selama sehari semalam hingga didapati serbuk endapan bengkuang yang sudah siap dipanen setelah airnya dialirkan ke pembuangan limbah.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Setelah pati bengkuang dipanen, proses selanjutnya adalah penepungan yang dimulai dengan penjemuran di panas matahari hingga dua hari untuk mendapatkan kadar air dalam pati menjadi seminimal mungkin, atau 10 persen, dan siap untuk masuk laboratorium sterilisasi sebelum kemudian dikemas dan siap dipasarkan.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">“Hasil pati bengkuang cuma satu persen dari keseluruhan massa bengkuang. Seratnya 5-6 persen untuk pakan sapi dan sisanya air,” ungkap Angwar. Adapun kualitas pati bengkuang diukur berdasar ukuran keputihan yang mengacu pada ukuran zat barium sulfat (BaSO4).</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">“Grade A berarti mendekati 97 persen tingkat putihnya, sementara grade B hanya di kisaran 70 persen yang disebabkan salah satunya bengkuang masih muda. Kalau grade B, maka pati bengkuangnya tidak dijual,” jelas Angwar.</span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">Pemasaran terbesar pati bengkuang selama ini adalah dari permintaan PT Merpati Mahardika Jakarta yang bergerak di bidang produk kecantikan. Sementara pasar ritel, menurut Angwar, masih sulit menyerap pati bengkuang yang harganya masih cukup mahal.</span></span></h3><h3><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: helvetica;">sumber :http://tapiokapati.wordpress.com </span></span></h3><span style="font-size: small;"> </span><br />
artikel yg lain :<br />
<ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a> <ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a> <ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul><div id="divLookup" style="left: 427px; top: 133px;"><img border="0" src="data:image/gif,GIF89a%12%12%B3%FF%FF%FF%F7%F7%EF%CC%CC%CC%BD%BE%BD%99%99%99ZYZRUR%FE%01%02%21%F9%04%04%14%FF%2C%12%12%04X0%C8I%2B%1D8%EB%3D%E4%60%28%8A%85%17%0AG*%8C%40%19%7CJ%08%C4%B1%92%26z%C76%FE%02%07%C2%89v%F0%7Dz%C3b%C8u%14%82V5%23o%A7%13%19L%BCY-%25%7D%A6l%DF%D0%F5%C7%02%85%5B%D82%90%CBT%87%D8i7%88Y%A8%DB%EFx%8B%DE%12%01%3B" /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-47119859514699953792011-09-29T16:51:00.001-07:002021-01-30T04:31:09.248-08:00Cara Membuat Tepung MocafDalam menganekaragamkan produk dengan bahan baku ketela sehingga bukan hanya untuk pembuatan tepung <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> tapi juga produk lain. MOCAF merupakan kependekan dari kata dalam bahasa Inggris “Modified Cassava Flour “ yang dalam bahasa Indonesianya disebut juga “Modifikasi Tepung Ketela Pohon” atau<a href="http://motekap.blogspot.com/"> MOTEKAP</a>.<br />
<div>Motekap kini menjadi merek dagang yang dipergunakan oleh <a href="http://motekap.blogspot.com/">group PT KIPTI</a>, Adapun proses pembuatan tepung Motekap adalah sebagai berikut:</div><ol><li>Cuci bersih <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> agar tanah atau kotoran tidak menempel</li>
<li>Singkong dikupas dan lapisan kulit singkong yang berwarna cokelat di buang, umbinya sebaiknya direndam dalam air untuk mencegah perubahan warna.<span id="more-32"></span></li>
<li>Setelah dikupasdan bersih, singkong di iris tipis-tipis sebesar 2 – 3 cm</li>
<li>Rendam singkong dalam larutan Enzim dengan dosis 5 ml/liter air. seluruh bagian singkong harus terendam, rendam selama 7 s/d 8 jam, Enzim bisa diperoleh dari PT KIPTI, yang membuat sendiri enzim nya.</li>
<li>Lalu Singkong di tiriskan</li>
<li>Jemur di terik matahari sampai kering, kadar air 12 – 14 %, biasanya memakan waktu 2 – 3 hari, alas penjemuran bisa menggunakan anyaman bambu.</li>
<li>Jika menggunakan mesing pengering dari PT KIPTI yg di ciptakan oleh Ir. Harsisto dalam satu hari dapat mengeringkan 1 ton singkong dan tersedia pula mesin untuk kapasitas 30 ton per hari.</li>
<li>Setelah kering irisan singkong digiling dengan mesin penepung, bisa menggunakan penepung beras.</li>
<li>Lalu gunakan ayakan penyaring dengan saringan 60 mesh agar butiran tepung lebih halus.</li>
<li>Selesai, tepung siap digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.<a name='more'></a></li>
</ol><div>Setelah menjadi tepung bisa digunakan sebagai pengganti dan atau campuran terigu untuk pembuatan mie kering/basah-bihun-pempek-baso-krupuk-brownies-bolu-kue lapis-kue kering-nastar-cke-cookies-roti tawar-sus kering-kaastangels-ayam goreng kentucky dan aneka gorengan. Aman untuk para penderita diabetes dan autis.</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/untitled-1.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="150" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/untitled-1.jpg?w=200&h=150" width="200" /></a>Pencucian dan Pengupasan dapat dilakukan oleh Ibu-ibu</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/singkong-kupas.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="191" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/singkong-kupas.jpg?w=200&h=191" width="200" /></a></div><div style="text-align: center;">Singkong kupas di bersihkan</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/cuci-singkong-rajangan.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="150" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/cuci-singkong-rajangan.jpg?w=200&h=150" width="200" /></a>Pemberian Enzim dan Perendaman</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/perajangan.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="150" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/perajangan.jpg?w=200&h=150" width="200" /></a></div><div style="text-align: center;">Perajangan Singkong.. bisa dengan Pisau atau mesin Perajang</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/jemur.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="136" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/jemur.jpg?w=200&h=136" width="200" /></a></div><div style="text-align: center;">Pengeringan dengan Matahari</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/pengering-harsisto.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="150" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/pengering-harsisto.jpg?w=200&h=150" width="200" /></a></div><div style="text-align: center;">atau dengan Mesin Pengering Kapasitas 1 Ton Per Hari</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/penepung-harsisto.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="200" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/penepung-harsisto.jpg?w=150&h=200" width="150" /></a>Mesin Penepung</div><div style="text-align: center;"><a href="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/tepung.jpg"><img alt="" border="0" class="aligncenter" height="150" src="http://tapiokapati.files.wordpress.com/2011/03/tepung.jpg?w=200&h=150" width="200" /></a>Tepung Motekap yang telah siap</div><div style="text-align: left;">sumber :<a href="http://kipti.blogspot.com/">http://tapiokapati.wordpress.com</a></div><div style="text-align: left;">Artikel yang lain dari <a href="http://tapiokapati.com/">http://tapiokapati.com</a> :</div><div style="text-align: left;"><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a> <ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a> <ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-70087237613719316772011-09-29T16:48:00.001-07:002021-01-30T04:30:47.036-08:00Awet Muda Berkat Diet Gluten<b>KOMPAS.com</b> – Menurut dr Samuel Oetoro, MS, SpGK, dokter spesialis gizi klinik yang berpraktek di Semanggi Specialist Clinic, gluten adalah sejenis protein yang terdapat pada gandum dan tepung . Sifatnya kenyal dan elastis. Gluten mengandung komponen protein yang disebut peptida. Bahan makanan yang banyak mengandung gluten adalah gandum, gandum hitam, dan jelai. Bandingkan dengan tepung <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> , tepung <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a>.<br />
Kebanyakan orang menghindari gluten karena alasan kesehatan, terutama para penderita <i>celiac disease</i> (alergi terhadap protein gluten yang menyebabkan gangguan kekebalan). Berani-berani nakal dan melanggar pantangan, sistem pertahanan tubuhnya akan bereaksi seolah-olah gluten adalah musuh yang harus dihancurkan. Akibatnya<i>intestinal vili</i>, organ dalam perut yang membantu penyerapan nutrisi, jadi terganggu. Kalau terus dibiarkan dapat menyebabkan malnutrisi. <br />
<a name='more'></a><span id="more-70"></span><br />
Selain penderita <i>celiac disease</i>, gluten juga sebaiknya dijauhi oleh para penderita reumatoid artritis, <i>multiple sclerosis</i>, Parkinson, peradangan sistem saraf (neuromyelitis), autis, ataksia (kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas),<i>down syndrome</i>, gangguan kognitif, osteoporosis, diabetes tipe 1 dan 2, serta anemia. Selain itu, para pengidap alergi juga bisa meraih keuntungan dari pola makan yang bebas gluten.<br />
Selain itu, mereka yang memiliki intoleransi terhadap gluten atau <i>gluten syndrome</i> juga dianjurkan menghindari gluten, demikian papar Dr Rodney Ford, ahli alergi dari Australia. Gejalanya adalah sering sakit kepala, gelisah berlebihan, dan merasa lelah berkepanjangan. Diet bebas gluten juga baik untuk dijalani oleh mereka yang tidak memiliki keluhan apa pun.<br />
Penulis Donna Karn dan Alessio Fasano, MD, dokter anak dan profesor bidang fisiologis dan obat-obatan dari Mucosal Biology Research Center, University of Maryland, dalam buku <i>Living Gluten Free For Dummies</i>, memaparkan alasan mengapa kita sebaiknya menjauhi makanan yang mengandung gluten:<br />
<b>1. Membuat kita lebih awet muda</b>. Gandum meningkatkan kadar gula dalam darah. Di dalam darah, gula akan mengikatkan diri dengan protein. Keduanya meningkatkan kadar enzim glikasi yang merusak jaringan kolagen kulit.<br />
<b>2. Meringankan gejala menopause</b>. Beberapa ahli kesehatan percaya kalau gluten juga bisa memperburuk gejala menopause seperti demam, sakit kepala, dan <i>mood swing</i>. Menjauhi gluten sama artinya dengan meringankan gejala-gejala tersebut.<br />
<b>3. Lebih mudah menjaga berat badan</b>. Dengan menjadi penganut diet gluten, berarti kita “dipaksa” untuk melupakan berbagai jajanan favorit seperti pizza, pasta, kue-kue, dan roti. Beralihlah ke jenis jajanan lain yang lebih sehat seperti salad atau jus.<br />
<b>4. Lebih paham nutrisi</b>. Kebiasaan membaca label makanan membuat kita jadi lebih akrab dengan berbagai istilah nutrisi. Kalau tidak mengerti, kita akan terdorong mencari tahu. Hasilnya, kita jadi paham kalau <i>oat, malt</i>, dan <i>wheat</i>, hanyalah berbagai istilah dari gandum.<br />
<b>5. Kadar gula darah lebih stabil</b>. Bebas gluten berarti menghindari karbohidrat jahat. Hasilnya, gula darah lebih stabil. Selain itu, kita jadi lebih berenergi karena kelebihan karbohidrat dapat membuat tubuh lesu dan mengantuk. baca hal menarik : <a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a><br />
sumber :<a href="http://female.kompas.com/">http://female.kompas.com</a> , <a href="http://tapiokapati.wordpress.com/">http://tapiokapati.wordpress.com</a><br />
<br />
ARTIKEL YANG LAIN ;<br />
<h2><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 20px; width: 48px;"><span class="cufon-alt"></span></span></h2><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-prices-continue-to-climb/" title="Cassava prices continue to climb">Cassava prices continue to climb</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/collaboration-on-cassava-based-ethanol/" title="Collaboration on cassava-based ethanol">Collaboration on cassava-based ethanol</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li>Lethal cyanide present in <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/schools-giant-cassava-find/" title="School's giant cassava find">School's giant cassava find</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/stick-to-rising-cassava-for-good-harvests/" title="Stick to rising cassava for good harvests">Stick to rising cassava for good harvests</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-flour-and-exports-growth-areas/" title="Tapioca flour and exports growth areas">Tapioca flour and exports growth areas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/worth-addition-key-to-cassava-revolution-in-nigeria/" title="Worth Addition Key to Cassava Revolution in Nigeria">Worth Addition Key to Cassava Revolution in Nigeria</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/hilangkan-racun-pada-daun-ketela-pohon/" title="Hilangkan Racun Pada Daun Ketela Pohon">Hilangkan Racun Pada Daun Ketela Pohon</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/ironi-negeri-singkong-mengimpor-tapioka/" title="Ironi Negeri Singkong Mengimpor Tapioka">Ironi Negeri Singkong Mengimpor Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-tapioka-dimanfaatkan-untuk-biogas/" title="Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas">Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas</a></li>
<li>MEMANFAATKAN LIMBAH <a href="http://tapiokapati.com/">TAPIOKA</a> MENJADI KECAP</li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan-2/" title="Onggok untuk Bahan Pakan">Onggok untuk Bahan Pakan</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/pemanfaatan-onggok-fermentasi-untuk-pakan-ternak/" title="Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak">Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan/" title="Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB">Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5632435289190805368.post-87086692196297364042011-09-18T17:02:00.002-07:002021-01-30T04:30:33.660-08:00Tepung Tapioka<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera.</div></div></div><a name='more'></a>Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras. Ubi kayu atau <a href="http://tapiokapati.com/">singkong</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">ketela</a> atau <a href="http://tapiokapati.com/">cassava</a> merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat (sumber energi)<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="1" style="width: 341px;"><tbody>
<tr> <td colspan="2">Tabel 1. Komposisi Ubi Kayu (per 100 gram bahan)</td> </tr>
<tr> <td>KOMPONEN</td> <td>KADAR</td> </tr>
<tr> <td>Kalori</td> <td>146,00 kal</td> </tr>
<tr> <td>Air</td> <td>62,50 gram</td> </tr>
<tr> <td>Phosphor</td> <td>40,00 mg</td> </tr>
<tr> <td>Karbohidrat</td> <td>34,00 gram</td> </tr>
<tr> <td>Kalsium</td> <td>33,00 mg</td> </tr>
<tr> <td>Vitamin C</td> <td>30,00 mg</td> </tr>
<tr> <td>Protein</td> <td>1,20 gram</td> </tr>
<tr> <td>Besi</td> <td>0,70 mg</td> </tr>
<tr> <td>Lemak</td> <td>0,30 gram</td> </tr>
<tr> <td>Vitamin B1</td> <td>0,06 mg</td> </tr>
<tr> <td>Berat dapat dimakan</td> <td>75,00</td> </tr>
</tbody> </table><div style="text-align: justify;">Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung singkong), tapai, peuyeum, keripik singkong dan lain-lain.</div><div></div><div style="text-align: justify;">Tepung <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> yang dibuat dari ubi kayu mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri. Dibandingkan dengan tepung jagung, kentang, dan gandum atau terigu, komposisi zat gizi tepung tapioka cukup baik sehingga mengurangi kerusakan tenun, juga digunakan sebagai bahan bantu pewarna putih.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="htttp://tapiokapati.com">Tapioka</a> yang diolah menjadi sirup glukosa dan destrin sangat diperlukan oleh berbagai industri, antara lain industri kembang gula, penggalengan buah-buahan, pengolahan es krim, minuman dan industri peragian. Tapioka juga banyak digunakan sebagai bahan pengental, bahan pengisi dan bahan pengikat dalam industri makanan, seperti dalam pembuatan puding, sop, makanan bayi, es krim, pengolahan sosis daging, industri farmasi, dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ampas tapioka banyak dipakai sebagai campuran makanan ternak. Pada umumnya masyarakat kita mengenal dua jenis tapioka, yaitu tapioka kasar dan tapioka halus. Tapioka kasar masih mengandung gumpalan dan butiran ubi kayu yang masih kasar, sedangkan tapioka halus merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dan tidak mengandung gumpalan lagi.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kualitas <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">1. Warna Tepung; tepung <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> yang baik berwarna putih.<br />
2. Kandungan Air; tepung harus dijemur sampai kering benar sehingga kandungan airnya rendah.<br />
3. Banyaknya serat dan kotoran; usahakan agar banyaknya serat dan kayu yang digunakan harus yang umurnya kurang dari 1 tahun karena serat dan zat kayunya masih sedikit dan zat patinya masih banyak.<br />
4. Tingkat kekentalan; usahakan daya rekat <a href="http://tapiokapati.com/">tapioka</a> tetap tinggi. Untuk ini hindari penggunaan air yang berlebih dalam proses produksi.<br />
<br />
ARTIKEL MENATIK LAIN :<br />
<h2><span class="cufon cufon-canvas" style="height: 20px; width: 48px;"><span class="cufon-alt"></span></span></h2><ul><li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/english/" title="Artikel English">Artikel English</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-prices-continue-to-climb/" title="Cassava prices continue to climb">Cassava prices continue to climb</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/cassava-roots/" title="Cassava Roots">Cassava Roots</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/collaboration-on-cassava-based-ethanol/" title="Collaboration on cassava-based ethanol">Collaboration on cassava-based ethanol</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/dictionary-on-starch-and-glucose/" title="Dictionary on starch and glucose">Dictionary on starch and glucose</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/lethal-cyanide-present-in-cassava/" title="Lethal cyanide present in cassava">Lethal cyanide present in cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/modified-starch/" title="Modified starch">Modified starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/process-flow-chart/" title="Process Flow Chart">Process Flow Chart</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/schools-giant-cassava-find/" title="School's giant cassava find">School's giant cassava find</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/starch/" title="Starch">Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/stick-to-rising-cassava-for-good-harvests/" title="Stick to rising cassava for good harvests">Stick to rising cassava for good harvests</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-flour-and-exports-growth-areas/" title="Tapioca flour and exports growth areas">Tapioca flour and exports growth areas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tapioca-starch-applications/" title="Tapioca Starch Applications">Tapioca Starch Applications</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/technical-memorandum-on-tapioca-starch/" title="Technical Memorandum on Tapioca Starch">Technical Memorandum on Tapioca Starch</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/worth-addition-key-to-cassava-revolution-in-nigeria/" title="Worth Addition Key to Cassava Revolution in Nigeria">Worth Addition Key to Cassava Revolution in Nigeria</a></li>
</ul></li>
<li><b>Category:</b> <a href="http://tapiokapati.com/category/artikel/" title="Artikel Indonesia">Artikel Indonesia</a><ul><li><a href="http://tapiokapati.com/apa-yang-beda-dari-brownies-tepung-fermentasi-singkong/" title="Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???">Apa yang beda dari Brownies Tepung Fermentasi Singkong???</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/hilangkan-racun-pada-daun-ketela-pohon/" title="Hilangkan Racun Pada Daun Ketela Pohon">Hilangkan Racun Pada Daun Ketela Pohon</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/ironi-negeri-singkong-mengimpor-tapioka/" title="Ironi Negeri Singkong Mengimpor Tapioka">Ironi Negeri Singkong Mengimpor Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-cair-tapioka-sebagai-bahan-baku-nata-de-cassava/" title="Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava">Limbah Cair Tapioka Sebagai Bahan Baku Nata de Cassava</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/limbah-tapioka-dimanfaatkan-untuk-biogas/" title="Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas">Limbah Tapioka Dimanfaatkan Untuk Biogas</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/memanfaatkan-limbah-tapioka-menjadi-kecap/" title="MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP">MEMANFAATKAN LIMBAH TAPIOKA MENJADI KECAP</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/mengolah-limbah-tapioka-menjadi-bisnis/" title="Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis">Mengolah limbah Tapioka menjadi Bisnis</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan-2/" title="Onggok untuk Bahan Pakan">Onggok untuk Bahan Pakan</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/optimasi-produksi-biogas-pengolahan-limbah-cair-industri-tapioka-sebagai-sumber-energi-alternatif-terbarukan/" title="OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN">OPTIMASI PRODUKSI BIOGAS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/peluang-pasar-tepung-mocaf-600-ribu-ton-per-tahun-dari-indofood/" title="Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood">Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/pemanfaatan-onggok-fermentasi-untuk-pakan-ternak/" title="Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak">Pemanfaatan Onggok Fermentasi untuk Pakan Ternak</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/onggok-untuk-bahan-pakan/" title="Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB">Pengolahan Limbah cair tapioka dengan UASB</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/tepung-tapioka/" title="Tepung Tapioka">Tepung Tapioka</a></li>
<li><a href="http://tapiokapati.com/varietas-unggul-singkong-raksasa-darul-hidayah/" title="Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah">Varietas Unggul Singkong Raksasa Darul Hidayah</a></li>
</ul></li>
</ul></div>Unknownnoreply@blogger.com0