Kamis, 29 September 2011

Awet Muda Berkat Diet Gluten

KOMPAS.com – Menurut dr Samuel Oetoro, MS, SpGK, dokter spesialis gizi klinik yang berpraktek di Semanggi Specialist Clinic, gluten adalah sejenis protein yang terdapat pada gandum dan tepung . Sifatnya kenyal dan elastis. Gluten mengandung komponen protein yang disebut peptida. Bahan makanan yang banyak mengandung gluten adalah gandum, gandum hitam, dan jelai. Bandingkan dengan tepung tapioka , tepung ketela atau singkong.
Kebanyakan orang menghindari gluten karena alasan kesehatan, terutama para penderita celiac disease (alergi terhadap protein gluten yang menyebabkan gangguan kekebalan). Berani-berani nakal dan melanggar pantangan, sistem pertahanan tubuhnya akan bereaksi seolah-olah gluten adalah musuh yang harus dihancurkan. Akibatnyaintestinal vili, organ dalam perut yang membantu penyerapan nutrisi, jadi terganggu. Kalau terus dibiarkan dapat menyebabkan malnutrisi.

Selain penderita celiac disease, gluten juga sebaiknya dijauhi oleh para penderita reumatoid artritis, multiple sclerosis, Parkinson, peradangan sistem saraf (neuromyelitis), autis, ataksia (kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas),down syndrome, gangguan kognitif, osteoporosis, diabetes tipe 1 dan 2, serta anemia. Selain itu, para pengidap alergi juga bisa meraih keuntungan dari pola makan yang bebas gluten.
Selain itu, mereka yang memiliki intoleransi terhadap gluten atau gluten syndrome juga dianjurkan menghindari gluten, demikian papar Dr Rodney Ford, ahli alergi dari Australia. Gejalanya adalah sering sakit kepala, gelisah berlebihan, dan merasa lelah berkepanjangan. Diet bebas gluten juga baik untuk dijalani oleh mereka yang tidak memiliki keluhan apa pun.
Penulis Donna Karn dan Alessio Fasano, MD, dokter anak dan profesor bidang fisiologis dan obat-obatan dari Mucosal Biology Research Center, University of Maryland, dalam buku Living Gluten Free For Dummies, memaparkan alasan mengapa kita sebaiknya menjauhi makanan yang mengandung gluten:
1. Membuat kita lebih awet muda. Gandum meningkatkan kadar gula dalam darah. Di dalam darah, gula akan mengikatkan diri dengan protein. Keduanya meningkatkan kadar enzim glikasi yang merusak jaringan kolagen kulit.
2. Meringankan gejala menopause. Beberapa ahli kesehatan percaya kalau gluten juga bisa memperburuk gejala menopause seperti demam, sakit kepala, dan mood swing. Menjauhi gluten sama artinya dengan meringankan gejala-gejala tersebut.
3. Lebih mudah menjaga berat badan. Dengan menjadi penganut diet gluten, berarti kita “dipaksa” untuk melupakan berbagai jajanan favorit seperti pizza, pasta, kue-kue, dan roti. Beralihlah ke jenis jajanan lain yang lebih sehat seperti salad atau jus.
4. Lebih paham nutrisi. Kebiasaan membaca label makanan membuat kita jadi lebih akrab dengan berbagai istilah nutrisi. Kalau tidak mengerti, kita akan terdorong mencari tahu. Hasilnya, kita jadi paham kalau oat, malt, dan wheat, hanyalah berbagai istilah dari gandum.
5. Kadar gula darah lebih stabil. Bebas gluten berarti menghindari karbohidrat jahat. Hasilnya, gula darah lebih stabil. Selain itu, kita jadi lebih berenergi karena kelebihan karbohidrat dapat membuat tubuh lesu dan mengantuk.  baca hal menarik : Peluang Pasar Tepung Mocaf 600 ribu ton per tahun dari Indofood
sumber :http://female.kompas.com , http://tapiokapati.wordpress.com

ARTIKEL YANG LAIN ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar